Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

AGAR KESALAHAN MENJADI PINTU KEBAIKAN…


Rabi’ bin Hutsaim, seorang tabi’in yang terkenal dengan sikapnya dalam mensucikan jiwa mengatakan , “ seandainya manusia itu tahu tentang aibnya sendiri nescaya tidak akan ada orang yang mau mencela aib orang lain”. Suatu ketika ia pernah ditanya oleh sahabatnya, “wahai Abu Yazid (panggilan Rabi’), mengapa engkau tidak pernah mencela orang lain? Ia menjawab, “Demi Allah, jiwaku saja belum tentu diredhai Allah, lalu untuk apa aku mencela orang lain? Sesungguhnya banyak manusia yang takut kepada Allah setelah ia melihat dosa-dosa yang dilakukan oleh orang lain. Tetapi sayangnya mereka tidak merasakan hal itu saat melihat dosa-dosa yang dilakukan sendiri.”
Sahabat-sahabatku….
Sama-samalah kita muhasabah diri kita. Berapa banyak sebelum ini kita mencela sahabat-sahabat kita, maupun orang disekeliling kita. Sedangkan kita lupa akan dosa-dosa yang kita lakukan. Mudahnya kita memandang dosa dan aib orang lain, sedangkan kita lupa aib dan dosa diri kita..Siapakah diantara kita yang berani mengatakan bahawa dia mampu menahan rasa malu saat dibentangkan segala kesalahannya, kemaksiatannya dan dosa-dosanya diakhirat kelak? Pasti tidak ada seorang pun yang akan berani mengatakan demikian.. karana, saat itu semuanya kaku dan tunduk malu serta penyesalan yang amat sangat…
Sahabatku……
mari kita memperbarui taubat..
Mari kita perbanyakkan istighfar dan memohon ampunan Allah. Rasulullah menggambarkan, sebuah dosa seperti titik hitam dalam hati. Makin banyak titik hitam dalam hati, maka hati kita akan menjadi hitam dan kelam. Sinarnya bukan hanya redup, tapi gelap. Cahanya yang tertutup oleh titik-titik noda yang menjadikannya tak mampu lagi memandang dan menimbang kebenaran. “ Bila seseorang melepaskan diri dari dosa, beristighfar dan bertaubat, maka hatinya akan sehat. Tapi, apabila ia mengulangi perbuatan dosa, maka titik hitam itu akan bertambah hingga ia menutupi hatinya.”
Hasan al-basri berkata, “ kabaikan itu memberi cahaya dalam hati, melahirkan kekuatan bagi tubuh. Sementara keburukan pula akan menggelapkan hati , melemahkan tubuh, serta mempengaruhi rezeki.” Rasulullah pernah bersabda, “ seseorang dihalangi rezekinya kerana dosa yang ia lakukan.” (HR ibnu Majah)
Sahabatku,
meskipun begitu, kemaksiatan bukanlah akhir dari segala-galanya. Melakukan dosa bukan bererti kejatuhan yang tak mungkin pelakunya bangkit kembali. Apa yang dimaksudkan dengan hadis dan kata-kata hasan Al-Basri tadi adalah ajakan supaya kita berulang-ulang dan memperbaharui taubat.
Ibnu Qayyim pernah menguraikan dengan panjang, betapa kesalahan yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s hingga diturunkan dari syurga, ternyata membuka banyak hikmah dan karania Allah kepada Adam dan anak cucunya. Lihatlah nabi Adam selepas diturunkan dari syurga, dia menyadari dosa yang dilakukan lantas berdoa kepada Allah, “ya Rabb kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri dan jika engkau tidak memberi ampunan kepada kami, nescaya kami menjadi orang-orang yang rugi..”. lihatlah saudaraku, kesalahannya ternyata telah membuatkan Nabi Adam merasakan kedekatan dan ketergantungan yang luar biasa kepada Allah..
seharusnya kita pun begitu.. setiap kali kita melakukan dosa, cepatlah-cepatlah ingat kepada Allah, dan memohon ampunan Allah, dan tanamkan rasa takut dalam hati kita kalau-kalau doa kita tidak diterima Allah karena dosa yang telah kita lakukan… agar kita merasakan kebergantungan yang amat sangat saat kita berdoa memohon ampunan dari Allah.. agar kita makin bersungguh-sungguh memohon ampunan kepada Allah… agar kita meyerahkan bulat-bulat hati kita saat kita bermunajat kepada Allah…
sahabatku…
begitulah.. kemaksiatan dan dosa, ternyata bisa menjadi pintu kebaikan bagi pelakunya. Syaratnya hanya satu, yakni memperbarui taubat. Pintu kebaikan ada dimana-mana saja. Termasuk dihadapan orang yang melakukan kemaksiatan. Boleh jadi, sedikit penyesalan yang dirasakan oleh pelaku maksiat akan membawanya kepada perubahan yang hebat, malah menjadikannya lebih tekun melakukan ibadah dan ketaatan dari yang lain.
Sahabatku…
Tinggalkanlah kemaksiatan, sesali dosa, perbarui taubat.. jangan biarkan diri hanyut dalam nikmatnya dosa. Ingatlah wahai saudaraku, jika kita ikhlas, Allah pasti akan menggantikan nikmatnya dosa yang kita tinggalkan dengan sesuatu yang jauh lebih indah dan nikmat sejak di dunia, lebih-lebih lagi di akhirat. Rasulullah s.a.w bersabda, “ barangsiapa yang memalingkan pandangan dari suatu yang haram, maka Allah akan memberikan satu titik cahaya dalam hatinya..”
Akhir kalam, hayatilah kata-kata dari ibnu sirin ini..
“tidak ada seorang pun yang meninggalkan suatu keburukan yang ia rasakan nikmat, hanya karena Allah, kecuali pasti ia akan menemukan gantinya dari Allah” .
 
i
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar