Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kisah Nabi Yusuf AS dan Zulaikha

Sedikit yang mengetahui bahwa Cinta Zulaikha pada Yusuf sudah mulai jauh
sebelum Zulaikha menjadi isteri seorang wasir.
Satu malam yang tenang, langit bersih tampak bintang gemintang ribuah
..tidak jutaan seolah menempel di langit yang hitam pekat. Angin yang
basanya kencang kini terasa lembut. Ketenangan malam seolah mempesona
tetumbuhan untuk tidak menggoyangkan dedaunannya.
Sang Putri Zulaikha tidur di peraduan dengan nyenyaknya.
Seolah kabut yang berwarnawarni hadir dalam mimpinya, dan ditengah-tengah
keindahan alam mimpi yang tak terlukiskan, sosok pemuda yang Agung dan
mempesona hadir di tengah-tengah taman.
Sungguh keindahan alam mimpi yang sebelumnya,
Keindahan warna-warni yang sebelumnya mempesona,
Kini seolah tenggelam ditelan pesona wajah agung nan rupawan si pemuda.
Sang putri yang menyaksikan itu merasa dadanya berguncang hebat, hatinya
jatuh cinta pada sang pemuda.
“Duhai..siapakah..siapakah..siapakah dia ???”
Bangun dari tidurnya, Zulaikha termangu-mangu,
Hangat sinar mentari sudah terlanjur merasuk di hati,
Cinta pada sang pemuda dalam mimpi sudan menyelusup masuk ke pori-pori,
“Duhai,Siapakah kini yang dapat membawa dia kehadapanku
Engkaukah angin ? Yang sanggup menyampaikan rasa cintaku padanya ?
Atau engkaukah air ? yang dapat mengalirkan anggur cintanya kepadaku ?
Atau engkaukah bumi ? yang dapat mempertemukanku dengan sang pujaan hati ?
Api telah membakar seluruh isi hatiku.”
Malam-malam kini dilaluinya dengan memohon, memohon dan memohon,
Agar ia dipertemukan dengan sang pemuda pujaan dalam mimpinya.
Satu waktu, kembali mimpi membawa sang pemuda kehadapannya,
Zulaikha bertanya,”Siapakah engkau Tuan ? yang telah menyita seluruh
perhatianku ? yang telah menghabiskan siang dan malamku untuk mengingatmu ?
Siapakah engkau ?”
Sang pemuda berkata,
“Aku Wazir Agung dari Mesir”
Begitu bangun, Zulaikha berupaya dengan segala cara,
Agar ia dipertemukan dengan Wazir agung mesir.
Ia berkata pada ayahanda, agar ia dikawinkan dengan Wazir Agung Mesir.
Sang ayah terdiam dan kemudian ia ingin menjajaki sampai dimana keinginan
anaknya terhadap Wazir Agung Mesir.
Maka suatu hari, diundanglah sang Wazir.
Dari balik pintu, Zulaikha mengintip dengan dada berdegup kencang.
“Diakah..diakah orang yang telah merampok hatiku ?”
Begitu di lihatnya wajah sang Wazir, alangkah kecewanya ia, bukan-bukan
orang yang diharapkan.
Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara,
“Melalaui wazir inilah, engkau akan bertemu pujaan hatimu”.
Zulaikha yang sudah lemah lunglai, hampir putus harapan, kini kembali
bersemangat.
Api harapan dan hangatnya pertemuan yang diinginkan dengan sang pujaan
mengalami proses ujian.
Ia tetap melangsungkan pernikahannya dengan wazir Agung.
Keanehan terjadi pada Zulaikha dan Wazir Agung,
Mereka tak bisa sebagaimana laiknya suami isteri,
Alloh telah menjaga harum melati dan menjaga mawar tetap berseri.
San Wazir menerima apa adanya takdir yang terjadi.
Demikianlah..
Lama tak ada mimpi sang pujaan sama sekali,
Ingin sekali ia menyebut-nyebut nama sang pemuda, tapi ia tak tahu siapa
namanya.
Hanya bayang-bayang sang pemuda yang tak lepas dari angan-angannya.
Siang malam, siang malam, dihabiskan mengingat orang yang dicintainya.
Sampai satu waktu, mimpi menghantarkan sang pujaan lagi ke hadapannya.
Zulaikha bertanya,
“Siapakah Tuan yang memiliki wajah separo manusia dunia ?”
“Siapakah nama Tuan ?”
Si pemuda tersenyum,
Senyumnya menghidupkan tetumbuhan yang mati disekelilingnya,
Menyegarkan yang layu,
Menyembuhkan hewan-hewan yang sakit.
“Aku Yusuf..”
Byaar.
Zulaikha terbangun dari tidurnya,
Kini bayang Yusuf tlah bertambah dengan bibir Zulaikha yang terus
menggumamkan Nama Yusuf..Yusuf..Yusuf.
Apa saja yang berbau nama Yusuf, akan didatanginya sambil berharap ia adalah
pujaan hatinya.
Satu waktu terdengar khabar ada seorang budak yang bernama Yusuf di pasar,
Bergegas ia mengajak dayang-dayangnya ke sana.
Dengan tandu yang dipanggul oleh budak-budaknya,
Diiringi oleh dayang-dayangnya, Zulaikha datang di pasar budak itu.
Di intipnya dari tirai tandunya yang berwarna kuning muda.
“Tuhan !!”pekiknya tertahan,
“i..ii..ia ..dia yang ada dalam mimpiku !”
“Pelayan.beli budak yang dipasar itu. Berapapun harganya beli. Jangan sampai
kedahuluan oleh orang lain. Kalau perlu, katakan pada mereka, isteri wazir
Agung Mesir yang membeli budaknya”
Dengan harga yang mahal, emas perak dan berlian, sejak saat itu,
Yusuf menjadi budak wazir dan isterinya,
Zulaikha menyuruh budak-budak yang lainnya melayani Yusuf,
Memberinya pakaian yang indak bagi seorang budak, dan
Memberinya makan makanan yang biasa dimakan olehnya dan wazir.
Para budak iri tapi terpendam dalam hati.
Mulai hari itu, Zulaikha mencari jalan agar dapat menarik perhatian Yusuf,
Cara halus, tak mempan, segala cara sudah dipakai, tapi Yusuf tidak
bergeming.
Yusuf tidak menunjukkan cintanya, melainkan hanya menunjukkan hormat dari
seorang budak pada majikannya.
Zulaikha bebas melakukan apa saja sebab sang wazir hampir tidak pernah
berada di rumah.
Suatu ketika di ajaklah Yusuf berjalan menuju lorong-lorong kamar,
masuk kamar keluar kamar,
sampai kamar yang terakhir, sudah ada 12 pintu yang mereka lewati.
Tanpa sepengetahuan Yusuf, seluruh pintu-pintu kamar itu dikuncinya, dan
kuncinya disimpan diam-diam.
Di kamar yang terakhir itu, jauh dari orang lain, Zulaikha sudah tak dapat
menahan kerinduannya pada Yusuf yang sudah terpendam selama bertahun-tahun.
Ia mendekat pada yusuf, tapi Yusuf menghindar, demikian selanjutnya,
Zulaikha mendekati Yusuf, Yusuf menghindar,
Sampai ketakutan Yusuf memuncak. Ia tak mau menjatuhkan dirinya ke lembah
nista,
Yusuf membalikkan punggungnya, ia berlari menuju pintu kamar itu.
Zulaikha tak mau Yusuf pergi dari kamar itu, ia mencoba menahannya dengan
menarik tubuh Yusuf. Yang terpegang adalah baju Yusuf,
Robeklah baju, berbareng dengan Yusuf lari keluar,
Seolah Tuhan sendiri yang membuka pintu-pintu itu,
Setiap kali Yusuf berhadapan dengan pintu-pintu yang terkunci,
setiap kali pula pintu-pintu itu terbuka dengan sendirinya.
Aib kejadian itu terbongkarlah sudah,
Orang-orang umum mencemooh Zulaikha.
Zulaikha hanya diam, tetapi kemudian ia mengundang seluruh gadis-gadis yang
mencemoohnya.
Zulaikha mendandani Yusuf bak seorang Raja.
Setelah semua gadis-gadis itu diberi apel dan sebuah pisau untuk
mengirisnya,
Yusuf diperintah untuk berjalan melewati mereka.
Mulut ternganga,
Lidah kelu,
Mata terpesona,
Tak terasa jari-jari mereka yang dikupas dengan pisau.
Cara halus tak dapat menggoyahkan iman Yusuf, Zulaikha kemudian menggunakan
cara yang berbeda. Kini, dengan tuduhan Yusuf yang akan memaksa Zulaikha,
Zulaikha berhasil meyakinkan suaminya, wazir untuk memenjarakan Yusuf.
Selama 7 tahun Yusuf berada dalam penjara. Apakah Zulaikha puas ?
Tidak, hatinya yang kini berisi penyesalan yang mendalam.
Kerinduannya semakin menumpuk.
Kalau dulu ia masih bisa memandang orang yang dikasihinya berlama-lama,
Tapi kini tak dapat lagi, meski cuma sekilas, meski cuma sebentar.
Gelombang rindu tak tertahankan,
Zulaikha meminta bantuan seorang budaknya untuk membuat jalan rahasia menuju
dekat sel penjara Yusuf.
Begitulah, setiap malam tiba, Zulaikha mendatangi penjara Yusuf, disebelah
selnya, hanya untuk memandangnya dengan hati penuh penyesalan.
Sampai satu waktu, masa kebebasan Yusuf tiba, melalui kemampuannya
menafsirkan mimpi,
Ia ditarik untuk menangani bendahara kerajaan Mesir.
Ditinggalkanlah rumah Zulaikha.
Sejak kejadian-kejadian yang menimpa, sampai wazir Agung mesir meninggal,
dan sampai raja mesir juga meninggal, Zulaikha jatuh pailit, papa dan agak
pikun. Seluruh hartanya ludes diberikan kepada orang yang membawa khabar
tentang Yusuf, waktu-waktunya habis untuk merenung Yusuf. Apalah arti
seorang Zulaikha dibanding kekuatan cinta yang menggelora.
Semua permohonan pertemuannya dengan Yusuf disampaikannya pada
berhala-berhala sesembahannya. Sampai satu ketika, di gubuknya yang kecil
dipinggir kota, berhala sesembahannya dibantingnya, dihancurkannya,
“Engkau sama sekali tidak berguna wahai arca mati. Sekian lama aku mengabdi
kepadamu tak ada artinya”.
“Duh Yang memiliki hidup sesungguhnya, ampunilah aku, dan aku berserah diri
kepadaMu”
“Ya Alloh Tuhan Yusuf dan Tuhan semesta Alam.rindu dalam diriku yang
menggelora adalah dariMu Jua, hati terasa dikoyak-koyak ketika malam tiba,
wajah Yusuf yang terbayang tak dapat hilang, Ya Alloh.
Sudah sekian tahun hatiku gelisah resah dan selalu sakit, seolah luka lama
yang disayat luka baru dan disayat luka baru lagi., Aku begitu merindukan
Yusuf..Yusuf..Yusuf..
Dan jika siang tiba, matahari bersinar terang, tapi apa artinya bagi mataku
yang telah buta ?
Yang ada hanya bayangan Yusuf.
Ya Alloh, Engkau yang telah memasukkan benih cintaku pada Yusuf, dan Engkau
pula yang telah menyemai kerinduanku pada Yusuf, pertemukanlah aku
dengannya, atau cabutlah akar cintaku padanya, agar derita yang hamba
tanggung berkurang.”
Zulaikha menangis.menangis sampai kering airmatanya.
Malaikat mendengar do’a itu tak kuat menahan terlalu lama, mereka
melaporkannya,
“Ya Alloh seru sekalian Alam. Zulaikha memohon uluran tanganMu, ia meratap
meminta Kasih dan sayangMu”
“Wahai malaikatku. Aku tahui dan kiranya sekaranglah saat ia lepas dari
derita kerinduan dan cintanya pada Yusuf”
Yusuf yang sudah menjadi raja Mesir, suatu hari dengan berkendara kuda
putihnya lewat di jalanan depan gubuk Zulaikha,
Bibir Zulaikha yang kering tetap melantunkan nama Yusuf..Yusuf..Yusuf.
Yusuf tertarik mendengar suara ini dan berhenti,
“Siapakah engkau wahai wanita ?”
“Bibirku tak pernah berhenti menyebutmu.orang yang dulu pernah
menjebloskanmu ke penjara selama bertahun-tahun. Ampunilah aku yang terlalu
banyak berbuat dosa kepadamu”
“Zu..Zulaikha ?” kata Yusuf agak tergagap,
ia turun dari kudanya dan dilihatnya Zulaikha.
Wajahnya layaknya seorang yang sudah tua, rambutnya memutih, tubuh kurus
kering, pakaiannya lusuh dan kotor.
“Kemanakah harta, kecantikanmu dan kekuasaanmu ?”
“Semua dimakan api yang berkobar dalam diriku, gelombang rindu dan api cinta
padamu telah membakar segalanya,” katanya lirih sambil terus melantunkan
nama “Yusuf..yusuf” di bibirnya.
Alloh berfirman pada Yusuf dan kemudian ia mengajak Zulaikha ke istana.
Kemudian Alloh mengembalikan kecantikan Zulaikha dan menambahnya, Alloh
mengembalikan kemudaan Zulaikha.
Rindu dan Cinta kini sudah ditumbuhkan olehNya di tanah persemaian Yusuf.
Mereka berdua melangsungkan pernikahannya


Siti Zulaikha…
Pada asalnya adalah dia merupakan isteri kepada Al Aziz, seorang pembesar Mesir. Namun setelah ketiadaan suaminya, ia menjadi jatuh miskin dan wajahnya menjadi kelihatan tua. Meskipun begitu, kecintaannya kepada Nabi Yusuf A.S tetap sama. Tidak berubah malah hari demi hari, zulaikha semakin merindui dan mencintai Nabi Yusuf A.S.
Hari-harinya berlalu dengan kekecewaan. Zulaikha yang sebelum ini seorang penyembah berhala. Dia pernah menghempas berhala – berhala tersebut sehingga pecah berderai. Sehinggalah pada suatu masa, Zulaikha beriman kepada Allah SWT.
Pada suatu malam, Zulaikha bermunajat kepada Allah SWT,
“Ya Allah, tidak sedikit pun harta dan kekayaanku tinggal, semuanya telah musnah, dan aku telah menjadiorang yang tua, terhina dan miskin. Lalu Engkau uji pula dengan rasa cinta terhadap Yusuf. Maka pertemukanlah aku dengannya atau Engkau hilangkanlah rasa cinta terhadapnya daripada qalbuku.”
Para malaikat mendengar munajat Siti Zulaikha tersebut lalu berkata :
” Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Zulaikha telah datang ke HadhratMu, memohon kepadaMu dengan iman dan ikhlas.”
Maka Allah berfirman :
” Wahai para malaikat Ku, telah dekat waktu keuntungan dan kebebasannya.”

Siti Zulaikha Menemui Rombongan Yusuf As.

Pada suatu hari, Nabi Yusuf A.S berjalan melewati pondok Siti Zulaikha bersama dengan rombongan tenteranya. Maka keluarlah Ziti Zulaikha dari dalam pondoknya, dan pergi menemui rombongan Nabi Yusuf A.s lalu berkata,
” Maha Suci Zat yang telah menjadikan dengan RahmatNya seorang budak menjadi raja”
Kemudian Yusuf A.s bertanya :
“Siapakah engkau?
Zulaikha menjawab :
“Aku adalah orang yang telah membelimu dengan permata, intan, berlian, emas, dan minyak yang paling wangi. Akulah orang yang tidak pernah kenyang apabila makan semenjak aku menyintaimu, dan mataku tidak dapat dipejamkan semenjak memandangmu.
Lalu Nabi Yusuf A.s berkata :
“Mungkin engkau adalah Zulaikha!”
Jawab Zulaikha,
“Benar Ya Yusuf”
Yusuf bertanya lagi,
“Kemanakah harta, kecantikan dan segala kemewahanmu yang dahulu?”
Zulaikha menjawab,
“Semuanya telah lenyap lantaran cintaku kepadamu,
Yusuf bertanya,
“Bagaimana dengan keadaan cintamu itu?
Zulaikha berkata,
“Cintaku tetap tidak berubah, malah setiap saat semakin menyintaimu
Kemudian Yusuf as berkata kepada Zulaikha,
“Apakah yang engkau inginkan lagi wahai Zulaikha?”
Zulaikha menjawab,
“Aku mengingini tiga (3) perkara iaitu kecantikan, harta dan perkahwinan.”
Lalu Yusuf as berlalu pergi untuk meninggalkan Zulaikha.

Allah SWT Menikahkan Nabi Yusuf as dengan Zulaikha
Allah SWT telah mewahyukan Yusuf as ketika baginda berlalu pergi meninggalkan Zulaikha.
“Wahai Yusuf, engkau telah berkata kepada Zulaikha apa yang engkau inginkan. Akan tetapi engkau tidak memberikan jawapan diatas keinginannya itu.  Ketahuilah olehmu, bahawasanya Allah telah mengahwinkanmu dengan Zulaikha, Dia telah mengucapkan khutbahnya sendiri, disaksikan oleh para malaikat dan bidadari – bidadari yang pun telah menabur bunga – bunga.
Nabi Yusuf as berkata kepada Jibril as,
“Wahai Jibril, sesungguhnya Zulaikha tidak lagi memeliki harta dan kecantikan.
Jibral As lantas menjawab,
“Allah berfirman, walaupun Zulaikha tidak memeliki kecantikannya lagi, namun sesungguhnya Aku mempunyai kekuasaaan dan kebesaran.”
Kemudian Allah Swt memberikan kepada Zulaikha rupa paras yang muda dan sangat cantik, melebihi daripada kecantikan yang pernah dimilikinya dahulu. Lalu Allah SWT menanamkan ke dalam hati Yusuf rasa cinta dan kasih sayang. Sebelumnya Yusuf sebagai orang yang dicintai, namun sekarang Yusuf menjadi seorang pencinta. Sedangkan pada suatu ketika dahulu Zulaikha menjadi seorang pencinta, kini dia menjadi orang yang dicintai.
Pedoman
  • Allah lah yang menanam rasa cinta ke dalam hati manusia
  • Kecantikan, ketampanan, kekayaan dan segala macam bentuk kenikmatan adalah milik Allah dan Allah-lah yang berhak memberi dan menarik kembali apabila tiba masanya.
  • Ketika di dalam kekecewaan dan kebahagiaan, kita hendaklah menyerahkan segala – galanya kepada Allah Swt.

Cinta Yusuf dan Zulaikha

“Sejarah menceritakan kisah cinta Zulaikha terhadap Nabi Yusuf. Sewaktu Zulaikha dibelenggu oleh cinta nafsu yang berkobar-kobar pada Nabi Yusuf, dia sanggup hendak menduakan suaminya, seorang menteri. Bila Nabi Yusuf menolak keinginannya, ditariknya baju Nabi Yusuf hingga terkoyak. Akibat dari peristiwa itu Nabi Yusuf masuk penjara. Tinggallah Zulaikha memendam rindu cintanya kepada Yusuf.
Penderitaan cinta yang ditanggung oleh Zulaikha menyebabkan dia bertukar dari seorang perempuan cantik menjadi perempuan tua yang hodoh. Matanya buta kerana banyak menangis terkenangkan Yusuf, hartanya habis dibahagi-bahagikan kerana Yusuf. Sehingga datanglah belas kasihan dari Allah terhadapnya. Lalu Allah mewahyukan agar Nabi Yusuf mengahwini Zulaikha setelah Allah kembalikan penglihatan, kemudaan dan kecantikannya seperti di zaman gadisnya. Peliknya, bila Zulaikha mengenal Allah, datanglah cintanya pada Allah sehingga masanya dihabiskan untuk bermunajat dengan Allah dalam sembahyang dan zikir wirid sehingga terlupa dia hendak melayan kemahuan suaminya Yusuf yang berhajat kepadanya. terpaksa Nabi Yusuf menunggu Zulaikha menghabiskan sembahyangnya, hingga hampir hilang kesabaran Nabi Yusuf lantas ditariknya baju Zulaikha sehingga koyak; sebagaimana Zulaikha pernah menarik baju Nabi Yusuf seketika dulu.
Begitulah betapa cinta yang dulunya datang dari nafsu dapat dipadamkan bila dia kenal dan cinta pada Allah. Cinta Allah ialah taraf cinta yang tinggi. Kemuncak cinta ini ialah pertemuan yang indah dan penuh rindu di syurga yang dipenuhi dengan kenikmatan.”

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    0 komentar:

    Posting Komentar