Tingkatan Dzikir

Allah tlh memerintahkan kepd kita untuk senantiasa berdzikir dan berdo'a kepd-Nya. akan tetapi bg orang yg sudah tenggelam dlm dzikir dan sudah merelakan diri sepenuhnya terhdp ketentuan Allah, mereka ini tdk mau lg berdo'a lantaran ia merasa malu/sungkan untuk meminta2 kepd- Nya.
Ada pun dzikir ,terbagi menjd beberapa macan diantaranya:
1. Dzikir qouli.
yakni menyebut asma Allah dgn lisan dan meresapkannya kedlm hati, seperti tasbich, tasmid, takbir, itighfar,taklil, membaca al qur'an dll
2. Dzěkir Fi'il
yakni mengingat Allah dgn perbuatan misalnya:
meninggalkan kemaksiatan, menuntut ilmu, mencari rizki dgn cara halal, menghibur orang yg kesusahan dll
3. Dzikir dgn mentafakurkan makhluk2 ciptaan Allah pd setiap waktu, setiap situasi dan setiap kondisi. Dzikir seperti inilah yg tertinggi tingkatannya.
Firman Allah dlm surat Al imron ayat 41, yg artinya:
''Ingatlah sebanyak-banyaknya kepada Allah dan ucapkanlah tasbeh pd waktu sore dan pagi''
Jg dlm surat Al kahfi ayat 24, yg artinya:
''Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila kamu lupa''

Sebagian ulamak berpendapat, bahwa berdo'a itu lebih utama dr pd dzikir mulu. hal ini didasarkan pd sabda Rasulullah, yg artinya '' Do'a itu otak ibadah'' Dan melahsanakan ibadah itu lbh utama dr meninggalkannya.
Akan tetapi sebagian ulamak yg lain berpendapat, bahwa diam/ menyerahkan sepenuhnya pd ketentuan dan ketetapan Allah, itu lbh utama dan lbh diridhoě. hal ini didasarkan pd sabda Rasulullah S.A.W. yg artinya:
''Barang siapa yg sibuk dzikir kepada-Ku hingga tidak memohon kepada-Ku, pasti Aku akan memberinya yg lebih utama dari dari apa yg diberikan kepada orang2 yg memohon (kepada-Ku)''
Ada lagi pendapat sebagian ulamak yg lain: utama atau tidaknya itu tergantung keadaan hati, jika hati lbh cenderung untuk berdo'a, maka sebaiknya berdo'a. tetapi jika hati lbh cenderung untuk diam/tidak berdo'a, maka sebaiknya kita tidak berdo'a (wallahu A'lam)